sumber foto tidak diketahui. Diambil dari pencarian gambar Google

sumber foto tidak diketahui. Diambil dari pencarian gambar Google

Sahabat pasti memiliki koran, majalah, atau buletin lama yang sudah tidak terpakai lagi di rumah. Biasanya semua itu lebih sering menumpuk, karena kalau dibuang sayang, dibakar apalagi. Kalau dijual, bisa juga sih, tapi kenapa tidak mencoba sesuatu yang lebih kreatif dan bermanfaat? Nah, daripada koran, majalah, atau buletin tersebut sia-sia, ada baiknya kita manfaatkan kembali.

Selain membuatnya menjadi bundel arsip, kita juga bisa membuatnya menjadi kliping. Kliping atau scrapbooking adalah suatu kegiatan memotong atau menggunting bagian-bagian tertentu dari media cetak, seperti : koran, buku, majalah, tabloid atau sumber lainnya, yang kemudian disusun berdasarkan sistem atau topik tertentu. Kliping bisa disusun di atas lembaran kertas HVS, kertas ubi atau jenis kertas kreatif lainnya. Bisa juga di dalam album, map folder, dan bahkan di zaman teknologi canggih saat ini, kliping juga sudah ada dalam bentuk digitalnya, mirip seperti e-book.

Berikut ini tips membuat kliping:

  • Mengumpulkan bahan/artikel.
    Bahan bisa diambil dari media cetak atau media online. Pisahkan sesuai temanya, lalu gunting rapi. Jangan lupa untuk mencatat tanggal, edisi terbit dan sumber medianya, serta informasi lainnya yang berkaitan.
  • Siapkan kertas.
    Kita bisa menggunakan berbagai jenis kertas. Yang umumnya dipakai adalah kertas HVS dan kertas ubi. Jika kita memiliki kertas HVS bekas pakai atau kertas sisa print yang tidak dipakai lagi, itu lebih baik, karena kita akan mengurangi limbah kertas. Pilih saja yang kira-kira masih bisa dipakai. Kita bisa menempelkan potongan bahan di bagian yang bertulisan sehingga tertutup. Ini jika ingin membuat kliping yang sederhana. Jika ingin yang lebih kreatif, kita bisa mencontoh model scrapbooking orang luar negeri yang menambahkan banyak ornamen atau hiasan kreatif agar lebih menarik.
  • Penempelan.
    Gunakan double tip untuk menempelkannya agar hasil lebih rapi. Bisa saja menggunakan lem biasa, tapi hasilnya kadang kurang rapi, berlekuk-lekuk. Kadang halaman yang satu dengan yang lainnya menempel setelah kering. Jika menggunakan lem kertas, pilih lem yang tidak terlalu basah. Usahakan menyusun tempelan dengan benar-benar memanfaatkan kolom di kertas yang ada. Sebisa mungkin tidak ada kolom kosong.
  • Pengumpulan dan Penjilidan.
    Ada bermacam cara untuk menyatukan bahan kliping kita. Bisa dengan cara menjilidnya (Jenis jilid tergantung selera. Bisa jilid biasa, jilid ring, atau jenis jilid benang, dsb). Jangan lupa buatkan sampul yang menarik untuk kliping kita. Kreasikan ekspresi kita 😀

    Selain dijilid, kita juga bisa menggunakan map penyimpanan file yang berisi plastik-plastik folder. Kertas kliping bisa dimasukkan ke dalam plastik folder tersebut secara timbal balik sehingga tidak perlu dijilid lagi. Biasanya cara ini lebih praktis, hanya saja membeli mapnya mungkin agak lebih mahal dibandingkan membuat jilid biasa.

    Contoh Map Penyimpanan File

    Contoh Map Penyimpanan File (sumber foto: Aliexpress.com)

Membuat kliping bukanlah sebatas hobi atau kegiatan mengisi waktu luang. Kliping sejatinya adalah melestarikan informasi, gagasan dan ide seseorang untuk disebarluaskan kepada orang lain. Kliping-kliping ini nantinya bisa menjadi bahan koleksi perpustakaan kita. Ada banyak orang yang sebenarnya membutuhkan kliping. Dengan kliping, banyak pihak akan mendapatkan manfaatnya terutama dalam menunjang kegiatan intelektual.