sumber: coloringlabs.com

sumber: coloringlabs.com

Saya berkunjung ke sebuah blog tentang perpustakaan mini yang dikelola oleh seorang anak kecil bernama Pandu. Dengan dibantu oleh orangtuanya membangun perpustakaan mini, Pandu mengelola perpustakaan itu untuk teman-teman sekitar rumahnya.

Membuat perpustakaan mini untuk anak kita bukanlah sesuatu yang sulit, bahkan ternyata sangat sederhana dan anak-anak pun dapat mengelolanya sendiri, tentunya dengan tetap memberikan sedikit arahan agar anak mengerti. Berikut ini saya kutip kisah pengalaman Pandu dalam membuat perpustakaan mini “Bob Ya Bob” nya di rumah untuk anak-anak sekitar komplek rumah.

Perpustakaan Bob Ya Bob Pandu

Sudah sejak seminggu ini Pandu sering bermain peran menjadi pengelola perpustakaan dan persewaan VCD. Dia menata bukunya di rak dari bantal, lalu menyiapkan kertas untuk catatannya, meja untuk pembaca dan penerima tamu dari bantal juga, lalu berpura-pura ada peminjam buku yang datang dan dia layani. Kadang dia menyusun VCD-nya seperti dia menyusun bukunya, dan berpura-pura menjadi pengelola persewaan VCD.

Suatu kali dia menyampaikan keinginannya pada saya untuk membuat persewaan VCD atau perpustakaan betulan. Lalu saya sampaikan juga keinginan ini pada papinya, dan papi memberi beberapa saran mengenai keanggotaan, antara lain: untuk mendaftar membayar Rp. 500,- berlaku 1 minggu, dan mendapat snack seharga Rp. 500,-. Kalau begitu mengapa kok tidak digratiskan saja? Kan sama saja dengan gratis. Tidak sama, karena dengan keanggotaan berbayar Rp. 500,- Pandu akan merasa mendapatkan sesuatu dari kerjanya, yaitu uang. Untuk ide membuat persewaan VCD, ini masih kami tunda sebab dibutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak untuk mewujudkannya.

Hari Senin pagi, 27 April 2009, kami mulai bekerja membangun perpustakaan mini. Semua majalah anak-anak yang telah digudangkan kami keluarkan. Wujudnya masih rapi dan bersih walaupun ada beberapa halaman yang sudah dicoreti oleh Pandu. Kami mulai dengan memberi kode untuk semua majalah dan buku, menetapkan sistem administrasinya, membuat kartu anggota, membuat papan petunjuk buka-tutup, dan yang tidak ketinggalan adalah memberi nama bagi perpustakaan mini kami. Apa namanya? Tentu saja pembuatan namanya kami serahkan pada Pandu, dan Pandu memberi nama Bob Ya Bob, aneh ya… tapi orijinal.

Kami juga menetapkan jam buka Perputakaan Mini Bob Ya Bob adalah jam 16.00-18.00, waktunya anak-anak di lingkungan kami untuk bermain di luar rumah. Rak yang kami pakai terbuat dari kardus bekas yang dibungkus dengan kertas kado lalu seluruh permukaannya ditutup dengan selotip besar. Warna warni kertas kado membuat ceria suasana perpustakaan mini khusus untuk anak-anak ini. Saya juga membelikan 10 buah snack seharga Rp. 500,- di toko tante Opik yang lalu diberi bonus 1 snack oleh tante Opik.

Sore hari pukul 16.00 tulisan yang tergantung di jendela rumah kami diputar menjadi “Buka” oleh Pandu, sebagai tanda dibukanya Perpustakaan Mini Bob Ya Bob. Kami berharap perpustakaan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Tapi berlanjut menjadi taman bacaan yang bermanfaat bagi anak-anak. Mungkin sesegera mungkin saya akan menghubungi beberapa teman untuk mendonasi buku mereka bagi terwujudnya pengembangan perpustakaan ini.

Unik ya! Bagaimana dengan anda? Mudah-mudahan pengalaman si kecil Pandu dapat kita jadikan contoh untuk mendidik anak-anak menyukai buku dan cinta perpustakaan. Selamat mencoba!

Kisah di atas saya kutip dari website pandu.punyaweb.co.cc. Sayang webnya sudah tidak bisa lagi dibuka. Blog lamanya Pandu bisa dilihat di sini.