Jika kita sudah memiliki koleksi buku yang terlalu banyak, maka tips menyimpan buku ini perlu untuk kita ketahui. Kami menemukan tips yang bagus dari kutubuku.com dan menyadurnya di sini (sekarang postingannya sudah tidak ada lagi). Sebenarnya bagaimana sih menyimpan buku yang baik itu? Yuk kita cari tahu!

Kondisi Rak

Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, buku sebaiknya disimpan di rak buku tertutup dan terbebas dari debu atau kotoran. Agar tetap mudah dilihat, penutup rak sebaiknya dari kaca atau plastik. Jika rak kita terbuka, tempatkan di lokasi yang tidak mudah terkena debu, kotoran dan air. Pastikan rak tidak tertutup sangat rapat guna menghindarkan lembab, sebab jika tidak ada sirkulasi udara, buku jadi mudah berlumut atau berjamur. Disarankan agar rak atau lemari buku yang tertutup sering dibuka minimal 1 minggu sekali agar sirkulasi udara baik.

Bagi yang memiliki rak buku dari kayu, pastikan rak tersebut cukup kokoh dan kuat menahan beban buku-buku yang berat dan banyak. Jangan lupa untuk memastikan kayunya diberi lapisan anti rayap, sekaligus untuk menghindari keluarnya uap asam dari kayu yang bisa merusak buku.

Jangan menyimpan buku di dalam kardus, sebab kardus mengandung asam yang bisa mengenai buku kita dan merusaknya. Buku-buku yang disimpan di dalam kardus akan mudah menguning dan lama-kelamaan akan rusak atau lapuk.

Rak buku yang kita pilih bentuknya bisa bermacam-macam, tidak mutlak harus dari kayu atau besi. Barang-barang apa saja bisa dimanfaatkan kembali menjadi rak dengan kreatifitas dan selera masing-masing. Akan lebih baik jika level paling bawah rak memiliki sedikit jarak dengan lantai, tidak melekat pada lantai guna memperoleh sirkulasi udara yang baik, juga untuk menghindarkan dasar rak agar tidak mudah lembab atau terkena genangan air.

Kondisi Ruangan

Jika ruang baca atau perpustakaan kita bersebelahan langsung dengan bagian luar rumah, rak buku juga sebaiknya tidak menempel ke dinding. Beri sedikit jarak dengan dinding beberapa sentimeter agar kelembaban dan suhu luar yang berubah-ubah tidak merusak buku kita.

Buku lebih menyukai cahaya yang redup dan bahkan gelap, jadi sebaiknya letakkan rak buku di tempat yang terhindar dari cahaya dan sorotan sinar matahari langsung atau cahaya lampu lainnya, terutama yang mengandung ultra violet (UV). Buku akan mudah rusak jika terlalu sering terkena UV dan warna buku akan memudar.

Ruang tempat menyimpan buku yang ideal adalah yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab. Suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi bisa menghasilkan reaksi asam dan membuat kertas menjadi busuk. Kelembaban di atas 60% akan membuat kertas menjadi lembek dan menyebabkan pembusukan asam, sementara kelembaban di bawah 40% akan membuat kertas menjadi rapuh dan kering.

Suhu sekitar 20 derajat C dan kelembaban sekitar 50% sering dianggap lingkungan yang ideal buat buku. Hindari juga suhu dan kelembaban yang fluktuatif (naik turun cukup tinggi), sebab bisa menyebabkan kerusakan buku. Itu sebabnya lebih sering disarankan agar buku disimpan di ruangan ber-AC untuk mengendalikan pengaturan suhu dan kelembabannya.

Kondisi Buku

Jauhkan buku dari makanan dan tanaman. Buku mengandung zat organik yang bisa menarik serangga atau binatang pengerat. Jika berada di dekat tanaman, serangga atau organisme yang ada di tanaman dikhawatirkan pindah ke buku dan merusak kertas-kertas buku.

Letakkan buku dengan posisi berdiri di dalam rak. Buku memang dirancang untuk diposisikan berdiri. Jangan meletakkan buku dengan posisi punggungnya menghadap atas karena tekanan gravitasi akan membuat kerapatan jilid buku menjadi kendor. Hal ini akan menyebabnya kertas mudah lepas dari jilid.

Buku juga tidak baik diletakkan secara menumpuk atas bawah. Meskipun terlihat praktis dan aman, tapi sebenarnya menumpuk buku di atas buku lain akan membuat buku di bawahnya menjadi tertekan, dan ini akan mudah merusak jilid buku.

Selain ditata berdasarkan topiknya, koleksi buku kita juga sebaiknya ditata berdasarkan ukurannya. Kelompokkan buku berdasarkan tingginya dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Jangan mengapit buku pendek di antara buku yang lebih tinggi, sebab buku tersebut akan kekurangan sirkulasi udara alias pengap dan mudah rusak.

Jangan juga menyusun buku terlalu rapat dan padat, berika sedikit cela untuk sirkulasi udara. Kalau jumlah koleksi buku kita belum bisa memadati rak buku, gunakan pengapit atau penyangga buku (bookend). Buku yang dijejer terlalu longgar akan mudah roboh dan menyebabkan buku tertekuk atau bengkok. Gunakan bookend yang tipis supaya mudah diselipkan di bawah buku.

Tips Tambahan

Dari penjelasan Mbak Truly Rudiono di Goodreads, salah seorang pustakawati hebat, kamper atau kapur barus tidak disarankan diletakkan di rak buku, apalagi untuk rak buku yang jarang dibuka. Kamper bisa menyebabkan munculnya jamur. Selain itu, plastik sampul buku juga bisa terkena “hawa panas” kamper sehingga membuat plastik mengkerut atau mengecil.

Lebih disarankan menggunakan pengering, atau yang biasa kita kenal dengan nama silica gel. Bisa dibeli di toko kimia, toko obat atau toko lensa. Bagi yang belum tahu tentang silica gel, sedikit gambaran, kalau beli sepatu atau produk kemasan non-pangan kadang suka ada sachet kecil isi serbuk, ‘kan? Nah, itulah silica gel. Biasanya dijual dalam bentuk kemasan sachet, ada juga dalam bentuk serbuk tanpa sachet. Ada yang berwarna, ada yang putih tak berwarna. Kalau yang berwarna, saat silica gel sudah jenuh, warnanya akan berubah, dan kita jadi tahu saatnya untuk mengganti silica gel baru.

Bisa juga menggunakan serap lembab. Biasa dibeli di supermarket di bagian kapur barus. Serab lembab ini kita letakkan di rak. Nantinya dia akan menyerap lembab di dalam rak dan mengubahnya menjadi cairan. Saya lebih suka serap lembab merk Dahlia karena kertas penyaringnya ditempelkan di tutup luar sehingga bisa diisi ulang dengan fleksibel. Kalau merk lain umumnya kertas penyaringnya menempel di bibir wadah bagian dalam, sehingga kalau mau isi ulang, kertas tersebut harus kita buka, dan tentunya ini akan membuat penyaringnya jadi rusak.

contoh serap air atau serap lembab

contoh serap air atau serap lembab (dok. pribadi)

Selain itu, jika ada buku yang kena rayap atau jamur, segera dibuang, jangan dicampur dengan buku yang masih ‘sehat’, karena rayap/jamur bisa menular ke buku yang lain. Jika rak buku terkena rayap, segera ambil tindakan pengobatan atau pencegahan agar rayap tidak menyebar ke buku-buku kita.

Kalau ada saran tambahan, kasih tahu di kolom komentar ya! Selamat mencoba ^^