Perpustakaan sebagai pusat penyimpanan buku dan aktivitas membaca tentunya memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang lengkap agar seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Terkait dengan sarana atau alat dan perlengkapan tersebut, umumnya perpustakaan yang dirintis dengan dana seadanya akan mengalami cukup kesulitan ketika harus membeli kertas, lemari, rak, meja, atau sarana lainnya sebagai penunjang kegiatan perpustakaan. Hal ini tentu akan memperlambat perkembangan perpustakaan itu sendiri. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, berdasarkan pengalaman yang pernah kami rasakan, maka ada tips yang cukup sederhana tapi sangat bermanfaat bagi perpustakaan dengan budget rendah, yaitu memanfaatkan barang bekas alias didaur ulang.
Teknisnya bagaimana? Sederhana saja, barang yang sudah tidak terpakai sebaiknya jangan buru-buru dibuang. Telaah terlebih dahulu, apakah masih bisa diberdayakan lagi untuk hal lain? Bisakah didaur ulang? Hal ini tentu akan memacu daya kreatifitas pengelola perpustakaan untuk menghasilkan sesuatu yang murah, unik dan bermanfaat, sehingga bisa menghemat pengeluaran kas.
Apa saja bisa didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse), dimulai dari hal-hal sederhana. Berikut ini beberapa contoh ide barang sederhana yang bisa dimanfaatkan kembali untuk sarana perpustakaan.
1. Kertas HVS bekas yang halaman belakangnya masih kosong (putih)
Mungkin anda memiliki kertas hasil print yang gagal atau tidak dipakai, kertas jenis ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal berikut ini:
- Kegiatan coret-mencoret anak-anak (jika perpustakaannya juga berfungsi sebagai wadah pendidikan)
- Membuat label buku
- Membuat lembar asistensi simpan-pinjam
- Membuat kliping
Itu hanya contoh-contoh sederhana. Anda bisa menggunakan kertas-kertas tersebut untuk apa saja sesuai kebutuhan. Jika kebutuhan anda sangat banyak sementara persediaan kertas bekas sedikit, anda bisa mengumpulkan kertas bekas itu dari teman, kantor, atau tempat fotokopian.
2. Kertas bekas yang halaman depan dan belakangnya penuh tulisan/isi
Kertas ini bisa berasal dari hasil print yang depan belakangnya sudah ada isi, atau kalau anda belanja ke warung atau pasar, kadang pedagang menggunakan kertas bekas untuk membungkus cabai, bawang, dsb. Atau mungkin juga berasal dari sumber yang lain, intinya kertas bekas yang penuh coretan. Kertas jenis ini bisa anda daur ulang menjadi kertas baru. Bagaimana cara membuat kertas daur ulang? Panduan lengkapnya bisa anda baca di dalam e-book yang sudah kami publikasikan pada link ini.
Kertas daur ulang bisa anda manfaatkan nantinya untuk membuat sampul kliping, asesoris dinding perpustakaan yang berisi kata-kata motivasi atau warning, majalah dinding, dsb.
3. Kardus/Kotak bekas
Jika di rumah atau perpustakaan ada kardus atau kotak bekas, misalnya kardus minuman, kotak sepatu, kardus elektronik, dsb, kardus/kotak tersebut bisa anda gunakan untuk:
- Membuat wadah CD/DVD. Caranya dapat dibaca di halaman ini.
- Membuat flash card untuk permainan dan pendidikan anak
- Kartu perpustakaan unik
- Kartu nomor untuk penitipan tas/barang
- Membuat sampul kliping, buku catatan, atau dokumen lainnya. Jangan lupa membalutnya dengan sampul plastik agar kandungan asamnya tidak merusak kertas
Tapi jangan sekali-kali menggunakan kardus sebagai tempat menyimpan buku, sebab kandungan asam pada kardus dapat merusak buku dan membuat warna kertas menjadi kuning/coklat.
4. Botol bekas
Botol bekas dapat anda gunakan sebagai tempat alat tulis, klip, atau benda-benda kecil lainnya.
5. Kain bekas atau kain perca
Kain perca, kain sisa, karung kain bekas tepung, atau jenis kain lainnya bisa dimanfaatkan untuk membuat keset kaki, taplak meja, karpet, gorden, sajadah, dsb.
Barang-barang lain sebenarnya masih banyak yang bisa kita manfaatkan kembali seperti kayu bekas untuk membuat rak buku. Anda bisa mencari ide apa saja dari barang-barang lainnya dan membuatnya sendiri. Dengan daur ulang, kita sudah melakukan tiga kebaikan: mengurangi sampah, menghemat uang dan menambah sarana perpustakaan. Selamat mencoba!
Ditulis dan dipublikasikan juga di fans page Pustaka Hanan
Komentar Terbaru